Nama Teori,
Tokoh, dan Masa Perkembangan Latar Belakang
|
Pokok-Pokok
Ajaran
|
Negara yang
Menerapkan
|
Kedaulatan Tuhan
a. Augustinus
b. Thomas Aquino
c. Marsilius
d. F.J. Stahl
· Berkembang pada abad V-XV
· Dilatar belakangi oleh perkembangan agama Kristem dan maraknya Pantheisme
(menye-tarakan alam dengan Tuhan.)
|
a. Teori ini beranggapan bahwa raja atau penguasa memperoleh kekuasaan
tertinggi dari Tuhan.
b. Kehendak
Tuhan menjelma ke dalam diri raja penguasa (Paus). Oleh sebab itu, mereka
disebut sebagai utusan Tuhan, atau titisan dewa.
c. Segala peraturan yang dijalankan oleh pengusa bersumber dari Tuhan. Oleh
sebab itu, rakyat harus patuh dan tunduk kepada perintah penguasa.
|
a. Ethiopia ,masa Raja Haile Selassi (merasa dipilih Tuhan).
b. Belanda dengan raja-raja yang menjadi simbol By the grace or God (Atas
berkat Tuhan).
c. Jepang dengan Kaisar Tenno Heika sebagai Dewa Matahari.
d. Kerajaan Jawa Kuno, yang memandang rajanya sebagai titisan Brahmana).
|
Kedaulatan Raja
a. N. Machiavelli
b. Jean Bodin
c. Thomas Hobbes
d. Hegel
· Berkembang sekitar abad XV.
· Dilatarbelakangi oleh perkembangan kekuasaan yang sudah bergeser dari
Gereja (Paus) ke raja)
|
a. Kedaulatan negara terletak di tangan raja sebagai penjelmaan kehendak
Tuhan.
b. Raja juga merupakan bayangan dari Tuhan (Jean Bodin).
c. Agar negara kuat, raja harus berkuasa mutlak dan tak terbatas (N.
Machiaveli).
d. Raja berada di atas undang-undang. Rakyat harus rela menyerahkan hak-hak
asasi dan kekuasaannya secara mutlak kepada raja (Thomas Hobbes).
|
Prancis pada masa Louis XIV (1643 -1715) dengan
ucapannya L’Etat C’est Moi yang berarti, “negara adalah saya”.
|
Kedaulatan Negara
a. George Jellinek
b. Paul Laband
· Berkembang antara abad XV-XIX
· Diilhami oleh gerakan Renaisance dan ajaran N. Machiavelli tentang negara
sebagai sentral kekuasaan.
|
a. kekuasaan pemerintah bersumber dari kedaulatan
negara (staats-sovereiniteit).
b. Negara dianggap sebagai sumber kedaulatan yang memiliki kekuasaan tidak
terbatas.
c. Karena negara abstrak, kekuasaannya diserahkan
kepada raja atas nama negara.
d. Negaralah yang menciptakan hukum. Oleh sebab itu, negara tidak wajib
tunduk pada hukum.
|
a. Rusia pada masa yang Tsar sangat totaliter menjelang Revolusi Bolshevik
(1917).
b. Jerman semasa Hitler dan Italia semasa B. Musolini yang menganggap
dirinya sebagai pusat kekuasaan negara serta pemerintah secara totaliter dan
sentralistis.
|
Kedaulatan Hukum
a. Krabbe
b. Immanuel Kant
c. Kranendurg
· Berkembang setelah Revolusi Prancis.
· Diilhami oleh semboyan Loberte, Egalite, dan, Fraternite yang ingin hidup
lepas dari kesewenang - wenangan penguasa (raja).
|
a. Bahwa kekuasan hukum (rechts-souvereiniteit) meru-pakan kekuasaan
tertinggi di dalam negara.
b. Kekuasaan negara bersumber pada hukum, sedangkan hukum bersumber dari
rasa keadilan dan kesadaran hukum.
c. Pemerintah (negara) hanya berperan sebagai penjaga malam yang melindungi
hak asasi manusia tanpa campur tangan urusan sosial-ekonomi masyarakat
(negara hukum murni – Immanuel Kant).
d. Negara seharusnya menjadi negara hukum. Artinya, setiap tindakan negara
harus didasarkan atas hukum (H. Krabbe).
e. Fungsi negara, selain sebagai penjaga malam, juga berkewajiban mewujudkan
kesejahteraan rakyat (Welfare state – Kranenburg).
|
a. Negara Eropa dan Amerika pada umumnya menganut teori hukum murni.
b. Indonesia menganut negara hukum modern (welfare state).
|
Kedaulatan Rakyat
a. Solon
b. John Locke
c. Montesquieu
d. J.J. Rousseu
· Berkembang mulai abad XVII – XIX hingga sekarang.
· Banyak dipengaruhi oleh Teori Kedaulatan Hukum yang menempatkan rakyat
tidak sebagai objek, tapi juga sebagai subjek dalam negara (demokrasi).
|
a. Rakyat merupakan kesatuan yang dibentuk oleh individu-individu melalui
perjanjian masyarakat (social contract).
b. Rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi memberikan sebaian haknya
kepada penguasa untuk kepentingan bersama.
c. Penguasa dipilih dan ditentukan atas dasar kehendak rakyat/umum (volunte
generale) melalui perwakilan yang duduk di dalam pemerintahan.
d. Pemerintah yang berkuasa harus mengembalikan kepada warganya (civil
right)
|
Di hampir semua negara merdeka, namun
pelaksanaan-nya sangat tergantung pada rezim yang berkuasa, ideologi dan
budaya.
|
3.08.2013
TEORI KEDAULATAN
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment